"Gadis petir" bergema dari mereka, bergaung ke dinding-dinding logam. Julukan itu mengepungku sama seperti bisikan terkutuk Elera, yang lamat-lamat menyesaki otakku. Itulah julukannya untukku, itulah julukan mereka untukku.
Mare, gadis dari golongan Merah, memiliki kekuatan yang seharusnya hanya dimiliki mereka yang berdarah Perak. Bakat itulah yang membawanya masuk ke lingkungan istana kaum penguasa itu. Namun ternyata banyak pihak yang memusuhinya. Tunangannya sendiri, mengancam keselamatan nyawa Mare.
Mendapati dirinya dan kaumnya terancam bahaya, Mare melarikan diri dari istana bersama para pejuang Merah dan Cal--Pangeran Perak yang dikhianati keluarganya sendiri. Maven pun mengerahkan sejumlah pasukan untuk memburu Mare dan Barisan Merah.
Mampukan Mare menyelamatkan kaumnya?Dan di tengah sengitnya pertempuran, maukah dia membuka hati dan mempercayai cinta?
REVIEW
Yang bikin aku sedikit kecewa adalah sikap Mare yang tidak tegas dalam menentukan pilihan antara Cal atau Maven (padahal aku berharap banget ada perkembangan dari hubungan Mare dan Cal), dan terlalu berambisi menemukan darah Baru hingga melupakan keluarganya sendiri.
Glass Sword adalah buku kedua dari sekuel Red Queen karya Victoria Aveyard.
Di Novel ini Aveyard menceritakan bagaimana Si Gadis Petir mencari para darah Merah yang memiliki kekuatan darah Perak di seluruh penjuru wilayah Kerajaan Norta.
Perjalanan Gadis Petir dan Sang Pangeran terbuang--Cal membuat perasaan Mare yang ia kubur dalam-dalam ahirnya kembali muncul ke permukaan tapi meski begitu Mare sendiri enggan untuk menunjukan dan mengungapkan perasaan Mare yang sebenarnya kepada Cal.
Sedangkan di sisi lain Maven, Sang Mantan Tunangan, Adik dari Cal sekaligus Raja baru kerajaan Norta, diam-diam selalu mengirimi Mare surat dalam setiap misi Mare menemukan darah baru (yaitu darah Merah yang memiliki kekuatan darah Perak)
Di Novel ini Aveyard menceritakan bagaimana Si Gadis Petir mencari para darah Merah yang memiliki kekuatan darah Perak di seluruh penjuru wilayah Kerajaan Norta.
Perjalanan Gadis Petir dan Sang Pangeran terbuang--Cal membuat perasaan Mare yang ia kubur dalam-dalam ahirnya kembali muncul ke permukaan tapi meski begitu Mare sendiri enggan untuk menunjukan dan mengungapkan perasaan Mare yang sebenarnya kepada Cal.
Sedangkan di sisi lain Maven, Sang Mantan Tunangan, Adik dari Cal sekaligus Raja baru kerajaan Norta, diam-diam selalu mengirimi Mare surat dalam setiap misi Mare menemukan darah baru (yaitu darah Merah yang memiliki kekuatan darah Perak)
Yang bikin aku sedikit kecewa adalah sikap Mare yang tidak tegas dalam menentukan pilihan antara Cal atau Maven (padahal aku berharap banget ada perkembangan dari hubungan Mare dan Cal), dan terlalu berambisi menemukan darah Baru hingga melupakan keluarganya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar